Sabtu, 27 Oktober 2012

8 Orang Cacat Yang Menginspirasi Dunia


1. Anthony Robles

Pria yang berasal dari Arizona State University ini lahir hanya dengan satu kaki saja. Namun kekurangannnya ini tidak menghentikannya untuk jadi juara nasional gulat kelas berat! Robles mengambil kelas 125 pound dengan 7-1 kali kemenangan atas juara bertahan Matt McDonough of Iowa.
2. Bobby Martin

Ia dilahirkan tanpa kaki satupun! Namun Bobby selalu berjuang dengan susah payah untuk menjadi raja. Usahanya ini pun membuahkan hasil yang menakjubkan, kini ia bisa menjadi pemain Pro NFL.
3. Qian Hongyan

Pada usia 3 tahun, gadis kecil ini mengalamai kecelakaan mobil yang mengharuskan para dokter mengamputasi kedua kaki Qian demi kelangsungan hidupnya. Dengan dibantu setengah bola basket sebagai tubuh palsu, Qian mewujudkan ambisi besarnya untuk bersaing sebagai perenang dalam Pralimpiade 2012 di london.
4. Lance Benson

Pria berusia 36 tahun ini lahir tanpa kaki. Namun hal itu tidak membiarkannya untuk mengikut lomba marathon di New York. Dengan duduk di atas skateboard dan menggunakan tangan untuk mendorong badannya, dia berkompetisi di New 2005 Ing York City Marathon hanya dalam 3 jam 37 menit!
5. Vinod Thakur

Penari hip-hop dari India ini tak memiliki kaki sama sekali! Namun kecintaannya terhadap dance tak meluluhkan ambisinya itu. Dengan meniru video tarian yang dia download dari warnet, dia belajar dengan cepat sehingga membawa dia menjadi “INDIA GOT TALENT”.
6. Xu Yuehua

Wanita berusia 55 tahun ini telah kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakan kereta api di usia 13 tahun. Hal ini tidak meredupkan hati emasnya, dia menghabiskan 37 tahun dengan membawa dan membesarkan lebih dari 130 anak-anak di lembaga kesejahteraan sosial.
7. Kevin Connolly

Lahir tanpa kedua kaki, membuat Connoly terbiasa dengan tatapan orang asing yang menatap aneh kepadanya. Tapi dia justru memanfaatkan hal itu, dengan mengangkat kamera pinggulnya, dia memotret muka orang-orang yang melihat ke arahnya lalu memposting hasil foto-foto itu di websitenya http://kevinmichaelconnolly.com. Kini Connolly telah menjadi fotografer hebat!
8. Huang Jianming
9
Pria yang berasal dari kota selatan Cina Shenzhen ini kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakaan kereta api. Setelah tragedi tersebut, istrinya meninggalkan dia karena telah kehilangan mata pencaharian. Kini dia menjadi seniman jalanan perjalanan, keliling melalui lebih dari 20 kota di China dalam sepuluh tahun. Dia pun bisa mendaki tembok besar china pada tahun 2006 dan berharap wisatawan yang melihatnya sedang mendaki bisa menikmati menjadi manusia sejati dan berpikir tentang potensi yang mereka miliki.
(sumber:kaskus.us)

Selasa, 23 Oktober 2012

Terapi Perilaku Anak Autis


Oleh TATI NURHAYATI

Istilah autis mulai diperkenalkan oleh Leo Kanner pada 1943. Autis berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Artinya, penyandang autisme asyik dan seakan-akan berada dalam dunianya sendiri. Autisme merupakan gangguan proses perkembangan yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan kognitif, konsentrasi, perilaku, bahasa, motorik, sosial, dan emosi.
Anak autis akan sulit melakukan kontak mata dengan orang lain. Mereka lebih tertarik pada benda daripada manusia. Maka, tidak mengherankan melihat anak autis asyik dengan mainannya daripada ikut bermain dengan teman atau keluarganya. Beberapa anak autis mempunyai perilaku mengoceh, ekolali (membeo atau meniru ucapan orang lain), melakukan gerakan motorik yang berulang-ulang (misalnya mengepak-ngepakkan tangan), menyakiti diri sendiri, atau bahkan menyakiti orang lain. Sebagian juga mempunyai minat dan kegiatan yang monoton dan hiperaktif (tidak bisa duduk dengan tenang).
Sampai sekarang penyebab autisme belum pasti. Namun, beberapa teori mengatakan, penyebabnya mulai dari faktor genetika (keturunan), infeksi jamur, sampai virus. Kekurangan nutrisi dan oksigen, polusi udara, air, dan makanan pada saat kehamilan dapat menghambat pertumbuhan sel otak bayi yang selanjutnya memungkinkan terjadinya autisme.
Banyak orangtua yang mempunyai anak autis bertanya-tanya, "Akan sembuhkah anakku?". Secara anatomis anak autis mengalami kelainan pada otak sehingga mengganggu proses perkembangan anak. Kelainan anatomis pada anak autis ini menurut ilmu kedokteran tidak dapat disembuhkan. Namun, autisme bukan harga mati untuk para orangtua yang memiliki anak autis. Sebab, seperti halnya anak normal, anak autis juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Tentu saja proses pengembangannya tidak semudah atau secepat anak normal.
Dengan beberapa terapi, anak autis memungkinkan berkembang ke arah yang lebih baik. Perilaku anak autis yang oleh kebanyakan orang anggap aneh pun bisa dikurangi dan ditangani. Salah satu terapinya adalah terapi perilaku (behavior therapy).
Metode ABA
Terapi perilaku adalah terapi yang dilaksanakan untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan perilaku anak yang terhambat dan mengurangi perilaku yang tidak wajar, kemudian menggantikannya dengan perilaku yang bisa diterima masyarakat.
Terapi perilaku ini merupakan dasar bagi anak-anak autis yang belum patuh (belum bisa kontak mata dan duduk mandiri) karena program dasar terapi perilaku adalah melatih kepatuhan. Kepatuhan ini sangat dibutuhkan saat anak-anak akan mengikuti terapi lain, seperti terapi wicara, terapi okupasi, dan fisioterapi. Sebab, tanpa kepatuhan ini, terapi yang diikuti tidak akan pernah berhasil. Meski demikian, ternyata masih banyak tempat terapi anak autis atau anak berkebutuhan khusus lain yang tidak menyediakan terapi perilaku sehingga hasilnya tidak efektif.
Salah satu metode terapi perilaku adalah metode applied behavior analysis (ABA). Metode ini dipilih karena memiliki ciri terstruktur, terarah, dan terukur sehingga memudahkan terapis atau orangtua memantau perkembangan anak. Metode ABA ini ditemukan oleh seorang psikolog Amerika, O Ivar Lovaas Phd, sehingga metode ini juga sering disebut dengan metode Lovaas.
Tujuan metode ini adalah mengubah perilaku. Perilaku yang ditargetkan untuk berubah selalu dipilih dan dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Norma atau perilaku ini disesuaikan dengan norma yang ada dan berlaku di masyarakat.
Teknik pelaksanaan ABA menggunakan pendekatan yang bersifat individual. Satu anak ditangani satu terapis, bahkan jika diperlukan didampingi juga oleh tenaga prompting yang membantu anak untuk mengarahkan perilaku yang diinstruksikan terapis. Dalam pengajarannya, ABA mengambil prinsip operant conditioning dan respondent conditioning. Perilaku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan bisa dikontrol atau dibentuk dengan sistem hadiah dan hukuman.
Jika perilaku yang diinginkan muncul, anak akan diberi hadiah. Apabila yang muncul adalah perilaku yang tidak diinginkan, anak akan mendapatkan hukuman. Pemberian hadiah dan hukuman ini akan berpengaruh pada frekuensi munculnya perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan.
Adapun program yang diberikan adalah kepatuhan (kontak mata dan dapat duduk saat belajar), bahasa reseptif, bahasa ekspresif, preakademik, dan bantu diri. Program ini disesuaikan dengan keadaan anak. Untuk itu, anak yang akan mengikuti terapi harus diobservasi terlebih dahulu dan dari hasil observasi itu akan ditentukan program untuk anak tersebut.
Dalam ABA disarankan waktu terapi adalah 40 jam per minggu. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu berat atau ringannya derajat autisme, usia anak saat pertama kali ditangani, intensitas terapi, metode terapi, IQ anak, kemampuan berbahasa, masalah perilaku, dan peran serta orangtua dan lingkungan.
Peran orangtua
Peran serta orangtua dan masyarakat sangat berpengaruh untuk mendapatkan hasil maksimal. Jadi, harus ada kerja sama yang harmonis antara terapis dan orangtua. Jika anak hanya diberi program atau materi terapi di tempat terapi, sedangkan di rumah tidak diterapkan, upaya itu dipastikan tidak akan berhasil.
Di Bandung sudah banyak lembaga yang menyediakan terapi perilaku untuk anak autis atau anak berkebutuhan khusus lain, misalnya down syndrome, mental retardation, atau cerebral palsy. Beberapa lembaga itu adalah Yayasan Our Dream di Cemara, Sekolah Khusus Total System di Nataendah (Margahayu), Klinik Tanaya di Sulanjana, dan Prananda di Kiaracondong. Beberapa rumah sakit juga sudah menyediakan terapi perilaku.

Minggu, 21 Oktober 2012

Tokoh Dunia




Biografi Albert Einstein dan Syndrom Asperger

Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
Albert Einstein merupakan salah satu orang bijak yang mendedikasikan dirinya dalam bidang Fisika dan Astronomi . Kata – kata mutiara Albert Einstein telah menginspirasi banyak orang di dunia ini, dan memberi pencerahan bagi mereka yang membutuhkan inspirasi.
Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius.
Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Albert Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
1. Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi, Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang “kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut, dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur, dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Albert Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901.
Selama masa ini Albert Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
2. Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902.
Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana “menjelaskan dirinya secara benar”. Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903.
Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis “Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen” (”On a new determination of molecular dimensions”) dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya.
Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian, efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke “Annalen der Physik”. Mereka biasanya ditujukan kepada “Annus Mirabilis Papers” (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid”, mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom.
Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata.
Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.

Minggu, 14 Oktober 2012

TERAPI LUMBA-LUMBA UNTUK ANAK AUTIS


Selama berabad-abad, dolphin dikenal sebagai mahluk yang cerdas dan baik hati. Cerita mengenai kepahlawanan mereka menolong perenang-perenang yang kecapaian sudah ada sejak zaman dahulu.

Para dokter saat ini mencoba memakai dolphin untuk terapi bagi anak dengan kebutuhan khusus. Anak-anak ini suka berada dalam air yang hangat, menyentuh tubuh dolphin dan mendengar suara-suara yang dikeluarkan oleh dolphin-dolphin tersebut.
Dalam 2 dekade terakhir ini beberapa terapis dan psikolog berpendapat bahwa berenang dengan dolphin mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa getaran dolphin dapat menyembuhkan sel manusia.

Apakah dolphin therapy itu ? 

Para dokter di Dolphin-Human Therapy Center percaya bahwa mahluk yang sangat cerdas ini dapat membantu anak-anak dengan berbagai gangguan saraf, bahkan anak dengan Sindroma Down dan autisme.
Anak-anak ini demikian menyukai berenang dengan dolphin, sehingga hal tersebut dipakai sebagai "reward" untuk anak yang memberi respons yang baik pada terapi perilaku, misalnya pada terapi metoda ABA.
Laporan dari berbagai negara menunjukkan bahwa faktor interaksi itulah yang mempunyai effek yang positif terhadap manusia.

Bagaimana cara kerjanya ?

Salah satu teori mengemukakan bahwa getaran sonar dolphin yang unik dapat mengindentifikasi gangguan saraf pada manusia, lalu menenangkannya sehingga lebih mudah bisa menerima pelajaran dan penyembuhan. 
Namun banyak pula para ilmuwan yang berpendapat bahwa anak-anak hanya menyukai bersentuhan dengan dolphin, dan berenang dengan dolphin hanya merupakan suatu rekreasi saja.
Suatu penelitian dilakukan di Dolphin-Human Therapy Center di Key Largo, Florida.
David Cole, seorang ilmuwan dalam bidang neurology menciptakan alat khusus untuk mengukur effek dari dolphin pada otak manusia.
Cole mendapatkan bahwa ada suatu perubahan faali bila manusia berinteraksi dengan dolphin. Setelah berinteraksi dengan dolphin didapatkan bahwa anak-anak tersebut menjadi lebih tenang. Banyak peneliti berpendapat bahwa relaksasi inilah yang merupakan penyebab keberhasilan dolphin therapy.
Menurut beberapa peneliti, relaksasi merangsang system kekebalan tubuh.

Cole mempunyai teori yang lain. Menurutnya enerji dari dolphin bisa menimbulkan suatu phenomena "cavitasi" (pembuatan lubang). Enerji tersebut dapat membuat robekan, bahkan lubang pada struktur molekuler dan tissue yang lembut. Cole percaya bahwa hal ini bisa merubah metabolisme selular, dan terjadi pelepasan hormone atau endorphin yang merangsang pembentukan sel-T (system kekebalan).
Banyak yang percaya pada teori cavitasi ini, namun banyak pula ilmuwan yang bersikap skeptis.

Apakah kita bergantung pada harapan kosong ? 

Meskipun terapi dengan dolphin ini menghasilan beberapa perbaikan yang tidak dapat difahami, namun jangan lupa bahwa hal ini merupakan suatu eksperimentasi saja dan tidak memberikan penyembuhan secara medis.
Apakah kita bergantung pada harapan yang kosong untuk "penyembuhan" autisme ?
Banyak bukti bahwa berhubungan erat dengan binatang mempunyai effek yang baik pada manusia, misalnya dengan anjing dan dengan kuda. Menyentuh dan bicara pada binatang bisa mengurangi stress.
Berenang dan berinteraksi dengan dolphin merupakan petualangan yang menyenangkan.
Dolphin mempunyai tampang yang sangat lucu dan membuat gemas, mereka seolah-olah selalu tersenyum.

Terapi dengan dolphin ternyata membantu kemajuan beberapa anak, namun jangan dianggap itu sebagai penyembuhan. Orang tua tidak boleh bergantung pada harapan kosong.
Dapat dimengerti bahwa kita sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anak kita, meskipun sepertinya pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dan kerugian secara finansial.
Orang tua biasa mencari penyembuhan yang ajaib bagi anak-anaknya, namun bila tidak mendapatkannya, kita tetap mencintai anak-anak tersebut, oleh karena mereka adalah anak-anak pemberian Tuhan. (MB)


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2008/04/terapi-lumba-lumba-untuk-anak-autis.html#ixzz2CpRGYaPO

Jumat, 12 Oktober 2012

Makalah Telaah Kritis


Garis Besar Artikel
Deteksi Dini Terhadap Anak-Anak Berbakat

Di dunia ini sekitar 10 – 15% anak berbakat dalam pengertian memiliki kecerdasan atau kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Kelebihan-kelebihan mereka bisa nampak dalam salah satu atau lebih tanda-tanda berikut:
  • Kemampuan inteligensi umum yang sangat tinggi, biasanya ditunjukkan dengan perolehan tes inteligensi yang sangat tinggi, misal IQ diatas 120.
  • Bakat istimewa dalam bidang tertentu, misalnya bidan gbahasa, matematika, seni, dan lain-lain. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan prestasi istimewa dalam bidang-bidang tersebut.
  • Kreativitas yang tinggi dalam berpikir, yaitu kemampuan untuk menemukan ide-ide baru.
  • Kemampuan memimpin yang menonjol, yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok.
  • Prestasi-prestasi istimewa dalam bidang seni atau bidang lain, misalnya seni musik, drama, tari, lukis, dan lain-lain.
Beberapa Tanda Umum Anak Berbakat: lebih senang memainkan mainan anak yang berusia di atasnya, sudah mampu membaca buku untuk anak yang berumur di atasnya, perkembangan yang satu dengan yang lainnya sering tidak serempak, belajar lebih cepat, mampu menerima informasi dalam jumlah besar sekaligus, lebih suka bergaul dengan orang yang lebih tua.
Berikut Pelayanan Bagi Anak Berbakat:
1)      Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat
2)       Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah)
3)      Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual
4)      Membangun kelas khusus untuk anak berbakat
Pengertian dan Karateristik Anak Berbakat:
Menurut Teori Ransley ada paling tidak 3 unsur bakat:
1.Kecerdasan tinggi dalam aneka kemampuan umum dan khusus.
2.Ketekunan dan kesungguhan
3.Kreatif
Anak yang berbakat memiliki minimal satu dari 5 aspek, yaitu kemampuan intelegensia umum, kesanggupan belajar secara menonjol, berpikir kreatif dan produktif, kemampuan memimpin dan kemampuan dalam seni (drama, arsitek, musik). Volume otak anak berbakat memiliki volume sel glia lebih banyak, namun hanya 5% yang digunakan. Anak-anak berbakat istimewa secara alami memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya dengan anak-anak norml, yaitu: domain intelektual-koginitif, domain persepsi-emosi, domain motivasi dan nilai-nilai hidup, domain aktifitas, serta domain relasi sosial.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Sejarah Microsoft Office

Microsoft Office adalah sebutan untuk paket aplikasi perkantoran buatan Microsoft dan dirancang untuk dijalankan di bawah sistem operasi Windows. Beberapa aplikasi di dalam Microsoft Office yang terkenal adalah Excel, Word, dan PowerPoint. Microsoft Office untuk Windows dimulai pada bulan Oktober 1990 sebagai paket dari tiga aplikasi yang dirancang untuk Microsoft Windows 3.0: Microsoft Word untuk Windows 1.1, Microsoft Excel untuk Windows 2.0, dan Microsoft PowerPoint untuk Windows 2.0.

Lalu setelah populer, pada tahun 1995 Microsoft kembali meluncurkan aplikasi kantoran ini dengan versi 1995 bersama dengan OS Windows 95-nya. Pada sistem operasi ini Microsoft merombak total Windows versi 3.1 dan Windows 3.11 for Workgroup, perubahan yang cukup signifikan dalam sejarah sistem operais PC saat itu. Sejalan dengan pekembangan sistem operasi Microsoft Windows, Microsoft Office sendiri terus berkembang dan semakin mapan dan terus digandrungi serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat komputer di dunia, termasuk di Indonesia.

Sampai pada tahun 2000-an Microsoft sudah meluncurkan beberapa versi Microsoft Office dan sampai saat ini masih tetap digunakan sebagai andalan aplikasi perkantoran modern. Beberapa versi dari Microsoft Office yang masih banyak digunakan saat ini antara lain Microsoft Office 2000, Microsoft Office XP (2002), Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007 dan yang terakhir sampai sekarang adalah Microsoft Office 2010.

Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Khusus, atau Pendidikan Kebutuhan Khusus?

Rabu, 9 Mei 2012
Oleh: DR Didi Tarsidi. -- Di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), jurusan pada jenjang S1 yang mendidik calon guru yang akan mengajar anak berkebutuhan khusus disebut jurusan "pendidikan luar biasa", sedangkan pada jenjang S2 disebut program studi "pendidikan kebutuhan khusus". Di beberapa universitas lain, program yang serupa disebut "pendidikan khusus". Pada saat ini (April 2012) di UPI sedang dilaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum untuk jenjang S1, S2 dan S3. Gagasan juga muncul untuk mengkaji ulang nama jurusan ini. Artikel ini menganalisis nama yang dipandang paling tepat.
Special Education Istilah "pendidikan luar biasa" atau "pendidikan khusus" adalah terjemahan dari "special education". Hingga awal tahun 1970-an Special education didefinisikan sebagai profesi yang dimaksudkan untuk mengelola variabel-variabel pendidikan guna mencegah, mengurangi, atau menghilangkan kondisi-kondisi yang mengakibatkan gangguan-gangguan yang signifikan terhadap keberfungsian anak dalam bidang akademik, komunikasi, lokomotor, atau penyesuaian, dan anak yang menjadi targetnya disebut "exceptional children" ("anak berkelainan" atau "anak luar biasa" (Smith et al., 1975).
Sejak tahun 1980-an, fokus special education adalah kebutuhan khusus anak dan intervensi lingkungan agar kebutuhan khusus anak itu dapat terpenuhi. Anak yang menjadi fokus special education itu disebut "children with special needs". Oleh karena itu, Wikipedia mendefinisikan special education sebagai berikut: