Jumat, 17 April 2015

Metode Pembelajaran: Metode Simulasi dan Karya Wisata


1. Metode Simulasi
  1. Pengertian
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
  1. Langkah-langkah
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
2. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan
4. Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.
5. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan simulasi ialah:
a. Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
b. Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
c. Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
d. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
e. Melaksanakan simulasi
f. Melakukan penilaian

  1. Kelebihan dan kekurangan
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan sebagai metode mengajar, diantaranya adalah :
  1. dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
  2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
  3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
  4. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
  5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
  6. Aktivitas simulasi menyenangkan siswa sehingga siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi.
  7. Menggalakkan guru untuk mengembangkan aktivitas-aktivtas simulasi sendiri tanpa bantuan siswa.
  8. Memungkinkan eksperimen tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
  9. Tidak memerlukan skill komunikasi yang pelik dalam bentuk aktivitas.
Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
  1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
  2. Pengelolaan yang kurang baik. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
  3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan.
  4. Menggunakan metode simulasi memerlukan biaya yang tinggi dan waktu yang lama.
  5. Fasilitas dan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh serta mahal harganya dan pemeliharaannya.
  6. Memerlukan pengelompokan peserta didik yang fleksibel, serta ruang dan fasilitas yang tidak selalu tersedia dengan baik
  7. Rasa malu, ragu dan tidak percaya diri akan mengakibatkan simulasi tidak berjalan/terhambat
Sedangkan menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24) mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan metode simulasi sebagai berikut:

Kelebihan Metode Simulasi
  1. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam   kelompoknya,
  2. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam   pembelajaran,
  3. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
  4. Dapat membina hubungan personal yang positif,
  5. Dapat membangkitkan imajinasi,
  6. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.

Kekurangan Metode Simulasi

  1. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak,
  2. Sangat bergantung pada aktivitas siswa,
  3. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar,
  4. Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga  sosiodrama tidak efektif.

2. Metode Karya Wisata
  1. Pengertian
Karya wisata merupakan suatu kunjungan ke suatu tempat diluar kelas yang dilaksanakan sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis, terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dan umumnya karya wisata didorong oleh motivasi, mencari keterangan tentang hal tertentu, melatih sikap peserta didik untuk membangkitkan minat, mengembangkan apresiasi, dan menikmati pengalam-pengalam baru (Fatah Syukur, 2005).
Suatu perjalanan atau kunjungan yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, namun tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tertentu dunia luar (Mulyasa, 2005).
Kesimpulan karya wisata dari dua pendapat diatas adalah, karya wisata merupakan suatu metode pembelajaran yang menggunakan kegiatan belajar dengan mengunjunggi tempat di luar sekolah untuk memperdalam materi pelajaran yang dipelajari dengan maksud agar materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

  1. Langkah-langkah
Langkah-langkah Penerapan Metode karyawisata  ( Roestiyah ; 2001:87) Agar penerapan metode karyawisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu  memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a)  Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan,
b)      Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu,
c)      Akhir karya wisata, siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya

  1. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Metode Karya Wisata
1.    Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
2.    Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
3.    Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.
4.    Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual manfaat Penggunaan
5.   Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai obyek studi dalam kegiatan karyawisata
6.    Dapat memberikan motivasi untuk mendalami materi pelajaran

    Kekurangan Metode Karya Wisata
  1. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
  2.  Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
  3. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
  4. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
  5. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan. 
  6. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.